Dont Leave Me

MinaRau, Fluff/HC


Mina selesai dengan agendanya hari itu, mewawancarai Tsuki Matsumoto dan Haruna Shirokawa juga Raul yang akan muncul di majalah Anan edisi bulan depan. Seperti biasa wawancara hari itu berjalan dengan lancar dan Mina semakin nyaman dengan pekerjaannya meski beberapa ada yang suka menyikutnya dengan galak. Yah, kalian tahu apa itu.

Mina baru akan membuka pintu kaca dimana ruangan kerjanya dan tim editor Anan berada, begitu tangannya ditarik seseorang menuju ujung lorong yang sepi itu. Mina tersentak kala menemukan sosok lelaki tinggi yang merupakan teman kerjanya itu berdiri sangat dekat di depannya. Lelaki itu Mina ketahui bernama Leo, sebenarnya anak magang internasional yang sudah lama tinggal di Jepang. Mina sering kali diganggu oleh Leo. Lelaki itu selalu mengajaknya untuk keluar, makan siang bersama atau menghabiskan waktu bersama. Sekali Mina masih bisa menanggapinya tapi semakin kesini, Leo terlihat memperlihatkan rasa tertariknya pada Mina dan Mina tidak nyaman dengan rasa tertarik itu.

“Ada apa, Leo?” tanya Mina seraya sesekali melirik kearah mata Leo yang memandanginya. Lelaki itu meletakan tangannya disamping kepala Mina dan sebelahnya mengelus wajah Mina. Mina terdiam selama beberapa saat. Tubuhnya seakan mengalami bug untuk sekejap. Wajahnya yang merasakan sentuhan asing yang tidak familiar itu langsung memberikan Mina refleks untuk menepis tangan Leo yang semakin menggerayangi wajahnya selama dia terdiam tadi. Mina mencoba memberanikan diri untuk mendongak, menatap Leo dengan tatapan tajamnya.

“Oh, jangan tatap aku begitu, sayang.” Bisiknya. Mina geli mendengar panggilan itu. Panggilan yang hanya kekasihnya berikan padanya, hanya Raul yang boleh memanggilnya begitu. Mina meremas map plastik berisi kertas dan juga alat perekam yang tadi dia bawa untuk interview. Tangan Leo kali ini mengusap paha Mina yang tertutupi celana bahan berwarna krem cokelat. Lagi-lagi Mina terdiam karena dia merasakan sentuhan asing di tubuhnya. Dia berdecak pelan.

“Leo, hentikan.” Kata Mina. Dia menepis tangan Leo yang semakin menggerayangi tubuhnya, sementara wajah lelaki sialan itu semakin mendekat kearahnya, hendak mencium bibirnya tapi Mina langsung mengangkat mapnya dan melayangkan map itu pada Leo. Lelaki itu agak tersungkur namun tidak sampai terjatuh. Mina buru-buru berbalik untuk kembali ke ruangannya tapi gerakan Leo lebih cepat. Lelaki itu kembali menarik Mina memojok di dinding dan hendak mencium bibir Mina tapi Mina mengelak dengan menggelengkan kepalanya dan memukuli Leo dengan map plastiknya. Kemudian, perempuan bermarga Miyahara itu menginjak kaki Leo keras dengan docmart shoesnya. Kali ini Leo langsung terjatuh seraya memegangi kakinya yang kena hantam sol keras milik Mina.

Tanpa berpikir panjang, Mina langsung berlari, namun tidak kembali ke ruangan editor Anan. Dia berusaha berlari menuju toilet untuk menenangkan diri namun langkahnya malah memilih untuk menyusuri lorong gedung yang menaungi anan itu. Dia merasakan wajahnya memanas karena malu dan juga matanya yang basah karena air mata yang menumpuk di pelupuk matanya.

Mina berlari dan berlari hingga tidak melihat lagi orang-orang di sekitarnya, hingga pada akhirnya dia tidak sadar sudah menabrak seseorang dengan keras dan orang itu langsung menahan tubuhnya saat Mina mendongak dia terkejut mendapati Raul masih dengan outfitnya yang dipakai untuk pemotretan hari itu, begitu pula dengan Haruna dan Tsuki yang ada di belakangnya.

Napas Mina tersengal-sengal. Tangannya yang tidak memegang map plastik itu meremas pakaian yang dikenakan Raul seraya menarik napas untuk menenangkan diri. “Kak Mina, ada apa? Kenapa kak Mina panik begini?” tanya Raul dengan cemas. Sementara itu, Haruna dengan sigap langsung mengambil map plastik di tangan Mina dan Mina langsung memeluk Raul dengan tubuh yang gemetar.

Tsuki menepuk pundak lelaki jangkung itu dan Raul menoleh, melihat Tsuki menunjuk dengan matanya kearah ruangan tunggu milik Tsuki dan Haruna yang tidak jauh dari sana. Raul tahu kode yang diberikan perempuan bermarga Matsumoto itu dan langsung membantu Mina untuk masuk ke dalam ruangan itu. Bagaimanapun orang-orang belum tahu mengenai hubungan Mina dan Raul, bisa kacau kalau bocor ke publik, bahwa Raul terlihat memeluk seorang perempuan di tempat yang bisa dibilang umum ini.

Raul berdiri di dekat sofa, masih dengan Mina yang memeluknya erat. Haruna sedikit memperhatikan Mina yang tatapannya sedikit kosong dan tubuhnya yang masih gemetar. Perempuan bermarga Shirokawa itu dengan inisiatif langsung mengambilkan minum untuk Mina. Dia menyodorkan segelas air mineral itu pada Raul untuk diminumkan pada Mina yang sepertinya masih shock akan sesuatu yang belum mereka ketahui.

Raul mengusap-usap punggung Mina dan berbisik untuk melonggarkan sedikit pelukan mereka. Mina mendengarkan ucapan Raul dan lelaki itu langsung menyodorkan gelas itu pada bibir Mina yang diterima perempuan itu. Raul mengajak Mina untuk duduk di sofa sementara Tsuki duduk di arm rest sofa yang diduduki Haruna di dekat mereka.

Mina sedikit lebih tenang setelah diberikan segelas air. Raul tersenyum menatapnya. Dia menyingkirkan sedikit helaian rambut yang menghalangi wajah cantik kekasihnya ini. “Kak Mina, ada apa? Apa yang terjadi?” tanya Raul dengan suara yang lembut. Mina menatap sejenak Raul, bibirnya sedikit terbuka sebelum terkatup rapat lagi dan tangannya mengepal.

“A-aku... Aku... Maaf, Rau... Ta-tadi, re-rekan kerjaku berusaha me—“Mina menarik napasnya yang tiba-tiba tercekat itu. “berusaha menyentuhku... Leo... Dia berusaha menyentuh dan menciumku...” lirih Mina seraya menunduk dalam-dalam. Baik Raul, Tsuki maupun Haruna terkejut dengan pengakuan Mina barusan. Ekspresi Tsuki berubah menjadi lebih galak dari biasanya. Raul dengan tatapan tajam dan gigi yang bergelemutuk itu mengepalkan tangan dengan erat, merasakan amarah yang tiba-tiba naik ke puncak kepalanya.

“Leo, ya, namanya...?” Raul sudah hendak beranjak saat Mina menahannya. Dia langsung menatap Raul dengan sorot mata penuh ketakutan. “Jangan pergi! Jangan tinggalkan aku!” Raul terkejut dan langsung memeluk Mina dan menenangkannya.

Tsuki berdecak. Dia beranjak dari posisinya, keluar dari ruangan dan berbicara dengan manajernya. Sementara manajer yang dia panggil Yamaguchi itu mengangguk seraya mengeluarkan ponselnya. Raul memeluk Mina cukup lama, hingga Mina terlelap dengan wajah yang sudah lebih tenang dari sebelumnya, membuat Raul mau tak mau tersenyum. Tapi, juga mengutuk seseorang bernama Leo yang sudah berani-beraninya menyentuh miliknya.