Not my boyfriend
ShoppiAiri, Typo,
Di tengah hiruk pikuk keramaian ruang makan—tempat dimana member Snow Man dan kesayangan mereka biasa berkumpul untuk sekedar makan malam bersama atau berbincang itu, ada Airi dan Shota yang sedari tadi melempar tatapan tajam, sesekali membuang muka kala mereka ketahuan oleh orang-orang disana sedang saling bersitatap.
Airi menyuap chikuwa tempuranya dengan kasar, mengunyahnya dengan cepat membuat Haruna yang duduk di sebelahnya tidak ayal melayangkan tatapan cemas sembari mengusap-usap pundaknya. “Makannya pelan-pelan, Airi-san…” ucap Haruna, tentu saja tidak diindahkan oleh perempuan bermarga Minamoto itu.
Sedangkan Shota—Watanabe Shota meminum air mineralnya dengan sekali teguk sembari menghembuskan napas dengan kasar. Koji yang duduk persis di sebelah kanannya mengerjapkan mata dengan penuh keheranan. Berulang kali mengganti pandangannya dari Airi ke Shota.
“Kalian ini kenapa sih? Shoppi, lo lagi otw PMS apa gimana?” Koji mencibir.
Shota mendengkus. “Gue? Pertanyaan lo cocoknya buat Minamoto.” Koji semakin terkejut kala Shota memanggil Airi dengan nama marganya. Tidak biasa. “Wah, wah, ada apa ini? Shoppi sama Airi chan berantem lagi?” Suara Fukka—Fukazawa Tatsuya menimbrung percakapan keduanya.
Airi menyipitkan mata kearah Shota. “Jangan lo bawa-bawa gue ke masalah tempramen lo sendiri ya, Watanabe!” Gerutu Airi kesal.
Sementara Shota terbahak. Tersenyum miring dengan tatapan mengejek. “Tempramen katanya,” cibir Shota. “lo sendiri yang cari gara-gara dengan ngeflirt sama Jesse ya!” Lanjutnya.
Airi mengerutkan kening. “Lah, terserah gue dong! Lo sama lawan main lo di drama SP aja gue biasa ya!” Ujar Airi.
“Ya karena gue gak ngeflirt kayak apa yang lo lakuin ke Jesse.”
“Bedanya apa?! Lo deket-deket sama cewek gue biasa aja! Lagian kita ini gak pacaran ya! Lo gak ada hak dong buat larang gue ngeflirt sama siapa!” Airi semakin terlihat jengah dengan tingkah Shota, langsung melontarkan banyak kalimat yang sudah dia tahan selama beberapa saat.
Suasana mendadak hening. Sementara, Tsuki sibuk memperhatikan sembari menikmati kudapan yang dia pesan. Tersenyum tipis melihat pertengkaran friends with banefit ini.
“Ya... Ya, gue gak suka aja liat lo godain cowok lain...” Balas Shota dengan suara yang memelan. Koji yang mendengar jelas di sebelahnya, berusaha menahan tawamya.
“Maksudnya Shoppi, lo cuma boleh godain dia.” Koji menerjemahkan kalimat Shota barusan pada Airi mengundang suara siulan beserta tendangan di tulang kering Koji yang dilakukan Shota.
Airi mengulum bibirnya. Memalingkan pandangan kearah lain, selagi dia merasakan wajahnya memanas. Sial.
“Gak usah dengerin omongannya Koji.” Kata Shota, tanpa melihat kearah Airi.
Airi mendengkus. “Bilang aja lo cemburu, Watanabe.” Balas Airi. Shota mendongak, menatap langsung kearah Airi dengan datar. “Ya, emang gue cemburu.”
Airi mengerjap. Dia berdehem. “Tapi, kita gak pacaran. Lo gabisa dong cemburu seenaknya sama gue!” Kata Airi.
Shota tertawa. “Lo gue ajakin pacaran, menghindar mulu. Gimana mau cemburu dengan leluasa...”
Saat itu juga tawa Tsuki meledak, perempuan bermarga Matsumoto itu tertawa kencang. Kemudian sedikit terbatuk mengundang decakan pelan dari Abe Ryohei—sang kekasih yang sedari tadi berjaga-jaga kalau perempuannya ini bertingkah aneh dan benar saja. Dia sudah siap siaga dengan segelas air mineral.
Airi dan Shota bertukar pandang dengan tatapan tajam sekali lagi sebelum akhirnya Airi beranjak. Sudah jengah dengan suasana tidak enak di tempat itu.
Mereka bukan sepasang kekasih tapi Shota seenaknya bicara seperti itu hanya karena lelaki itu pernah menyatakan perasaan padanya dan dia menghindar untuk menjawabnya.
Airi benci Shota.