To Be

TsukiAiri Friendship


Matsumoto Tsuki menatap lamat-lamat sosok perempuan berambut sepunggung yang distyle messy top knot bernama lengkap Minamoto Airi. Sementara sosok di sampingnya, Watanabe Shota, terlihat menyantap tempura udangnya sembari memperhatikan kesayangannya yang sedang memperhatikan Sakuma bercerita. Dasar bucin, Tsuki mencibir Shota dalam hati.

Sesekali perempuan bermarga Matsumoto itu menyipitkan mata seraya ingatannya terputar pada kejadian mengejutkan—baginya. Hari itu, Haruna tiba-tiba datang dengan menunjukkan ponselnya. Perempuan bermarga Shirokawa itu menunjukkan sebuah video dari YouTube. Tsuki melihat video tersebut dari Tobe Entertainment, agensi baru yang dibuat oleh Takki—Hideaki Takizawa.

Sosok yang sering jadi target utama yang dia goda. Dalam artian baik tentunya. Anggap saja Tsuki punya crush terhadap teman bapaknya itu. Tentunya rasa crush yang tidak sama seperti yang dia rasakan pada Nakajima Yuto.

Berita mengenai Takki yang membuka agensi sebenarnya sudah lama dia duga selepas pria itu memilih untuk hengkang dari agensi yang sudah membesarkan namanya, Johnnys Entertainment. Meski di salah satu space Twitter, Takki pernah bilang dia belum berniat membuka agensi baru saat ditanya oleh salah satu fans beruntung yang bisa berbincang dengannya. Yah, mungkin Takki sudah ada niat sekarang.

“Tsuki-eonnie! Lihat ini!” Haruna duduk di sebelahnya, memamerkan layar ponsel pada Tsuki. Tsuki mengernyit, jemarinya menekan tombol pausa dan video tersebut terputar. Sepertinya sebuah teaser. Yang tidak dia duga adalah kemunculan Airi di video tersebut, diperkenalkan sebagai salah satu talent dari Tobe Entertainment.

Perempuan itu terlihat cantik dengan rambutnya yang di style low ponytail dengan riasan yang simpel dan setelan gaun monochrome. *Airi juga mengucapkan satu kalimat berbentuk pertanyaan dengan menyisipkan nama agensi tersebut. To be with you, what should i do next? Tsuki mengerjap. Tidak menduga bahasa Inggris Airi akan sefasih ini. Selama Tsuki mengenal Airi, perempuan itu selalu enggan untuk diajak bicara bahasa Inggris.

“Tsuki, eonnie?” “Airi tidak cerita apa-apa soal ini...” Gumam Tsuki. Masih tidak percaya dengan berita yang disampaikan Haruna padanya.

Ya. sampai sekarang Airi belum bercerita apapun tentang kepindahannya tersebut. Tsuki ingin memotong perbincangan mereka tapi tidak menemukan waktu yang tepat.

“Shoppi, kau harus berhati-hati pada Tsuki,” Lamunan Tsuki buyar saat suara Koji muncul di indera pendengarannya. Perempuan itu segera melihat kearah Koji yang sedang tersenyum geli kearahnya. “sepertinya Tsuki mulai menyukai Airi.”

“Otakmu itu kau buang di panci hotpot ya?” Cibir Tsuki. Airi tertawa mendengarnya sementara Shota melotot seraya memeluk Airi dari samping. “Kalau begitu, kalian sudah memakan otakku.” “Kau menjijikan, Mukai.” Gerutu Tsuki.

Koji tertawa mendengarnya. Airi menoleh kearah Shota dan tersenyum sembari menepuk-nepuk tangan Shota yang melingkari tubuhnya. “Tenang, kau sudah mendapatkanku, Shoppi.” Kata Airi. Tsuki berdehem. “Airi, kau tidak ada niat untuk menceritakan tentang kepindahanmu ke Tobe?” Tsuki melipat tangannya.

Airi mengerjap beberapa kali dan tersenyum. “Oh iya, aku belum cerita.”

“Airi-chan, belum cerita apa?” Sakuma tiba-tiba nimbrung dengan semangat. “Takki buka agensi baru dan Minamoto pindah kesana.” Kata Hikaru.

“EEEEHHH?” Sakuma dan Raul berseru bersamaan. Sama-sama terkejut dengan fakta yang baru mereka ketahui. Airi berdehem. “Oke, aku akan cerita singkat saja.”

Airi menceritakan untuk masuk ke Tobe dia perlu mengajukan gugatan pemutusan kontrak dengan agensi lamanya. Beruntungnya pengadilan dengan mudah mengabulkan permintaannya karena agensi tersebut juga melakukan abuse padanya selama beberapa tahun ke belakang ini. Shota protes kenapa dia tidak pernah tahu tentang itu. “Kau tidak pernah bertanya.” Kata Airi. “Dan Minamoto-san terlihat baik-baik saja.” Sambar Mina.

Airi mengangguk. “Aku berterima kasih pada manajerku tentang itu.” balasnya. Airi belum ada niatan untuk pindah pada awalnya. Dia mengira, dia harus menyelesaikan kontraknya, mengingat hanya tersisa dua tahun untuk menunggu pembaruan kontrak. Tapi, manajernya lebih memilih untuk segera memindahkannya ke Tobe dengan alasan demi kebaikannya saat ini dan di masa mendatang. Ya, memang saat itu Airi sudah merasa bahwa ini tidaklah baik-baik saja. Salarynya selama dua tahun pun ditahan oleh agensi lamanya. Beruntunnya dalam gugatan itu dia berhasil memenangkannya dengan bantuan Takki.

Alasan Takki membantunya saat itu karena melihat potensi Airi dan juga, “Karena kau sudah menjaga Shoppi.” Tambah Takki saat itu. Airi jelas salah tingkah saat Takki menyebut nama Shota padanya. Awalnya Takki ingin membuat agensi itu berfokus pada agensi lelaki saja seperti Johnnys. Tapi, setelah dipikir, akan lebih berwarna kalau agensinya tidak terfokus pada satu gender saja.

“Berterima kasih padaku, Airi~” kata Shota. Airi mendelik. “Arigatou gozaimashita, Watanabe-kun.” Cibirnya.

Sementara itu, Tsuki terdiam beberapa saat. “Kenapa kau tidak pernah memberitahuku soal agensi lamamu yang sialan itu?”

Airi menggeleng. “Aku tidak mau merepotkan orang lain selama aku bisa mengatasinya sendiri.” Kata Airi. “Pada awalnya seperti itu.” Perempuan itu tertawa. Tsuki menarik napas dan menghembuskannya perlahan.

“Well, kalau begitu selamat untuk kepindahanmu, Airi.” Kata Tsuki. “Sebagai hadiah selamat, bagaimana kalau aku meminta tas Coach terbaru padamu?” Tsuki melotot, mendelik kearah Airi. “Minta pada pacarmu!”

Haruna berdehem sedikit keras, memancing perhatian seluruh orang yang ada disana untuk melihat kearahnya. “Karena Airi-san membahas soal Tobe, aku jadi mau memberitahu kalau aku akan mengurus beberapa lagu di album comeback Airi-san kali ini.”

“HAH?”

Airi menahan tawanya saat mendengar teriakan Tsuki. “Wah, Haruna dan aku jadi lebih sering bertemu Takki-san dibanding dirimu, Tsuki.” Goda Airi, mengundang ekspresi masam dari Tsuki.