Typo, Cringe
Pertemuan dengan Watanabe Shota memang bukan yang pertama kalinya bagi Airi. Mereka sudah lama bertemu bahkan sebelum acara Music Station hari itu.
Bahkan hingga saat ini, keduanya sering tanpa sengaja bertemu, di tempat-tempat ramai yang selalu jadi tempat kesepian bagi Airi. Seakan-akan takdir mengirimkan Shota untuk menemaninya.
Airi tidak mau berharap. Jadi, dia selalu menganggap pertemuannya dengan Shota hanyalah kebetulan. Hubungan mereka dari yang sebelumnya kenalan saja sekarang menjadi saling teman. Keduanya sering bertukar pesan, bahkan tanpa sadar saling mengabari.
Hingga suatu ketika, saat Airi dan Shota tak sengaja berpapasan lagi tanpa rencana, Shota memberikannya sebuah ide gila yang merubah keseharian mereka sebagai seorang teman.
Awalnya Airi hanya iseng bilang bahwa dirinya sedang kesepian dan butuh hiburan. Shota dengan lugas mengatakan—atau mungkin memberinya kode untuk melewati malam bersama.
Airi terkejut. Tapi, dia tidak menolak ajakan Shota. Sejak saat itu, hubungan mereka sebagai Friends With Banefit dimulai. Airi tidak pernah berniat akan terjebak dalam hubungan rumit seperti ini tapi dia suka... Hubungan seperti ini kadang membuatnya lupa akan masa lalu yang tak ingin diingatnya lagi. Setiap titik tertinggi yang dia lewati bersama Shota selalu membawanya ke tempat baru.
“Sudah kubilang jangan merokok! Tidak baik!” Shota mengambil sebatang rokok yang sudah tersulut yang terselip di jemari Airi. Perempuan bermarga Minamoto itu mendongak sembari tersenyum tipis.
Lelaki bernama lengkap Watanabe Shota itu mematikan sebatang rokok yang belum habis itu dan membuangnya. Dia berbalik untuk menatap Airi sebelum akhirnya mendaratkan sebuah kecupan singkat di bibir Airi.
“Bagaimana rasaku?” Shota mengerutkan kening. Airi tertawa melihat ekspresi bingung Shota.
“Rasa bibirmu manis bercampur nikotin,” Balas Shota. “aku tidak suka. Tidak sehat.” Lanjutnya.
“Iya deh. Si paling sehat.” Cibir Airi sembari mendorong Shota menjauh. Tangan Shota meraih pergelangan tangan Airi dan menarik tubuh perempuan itu kearahnya.
Tubuh Airi yang berlapiskan lingerie satin berwarna biru tua itu berdempetan dengan tubuh Shota yang hanya berpakaian celana pendek dan kaos putih yang tipis.
Shota kembali mengklaim bibirnya. Menghisapnya perlahan dan mengecup-kecupnya beberapa kali. Airi mencoba mengimbangi ciuman Shota yang cepat sembari tangannya melingkar di sekitar leher lelaki bermarga Watanabe ini.
Mereka cuma friends with banefit seharusnya tidak perlu melibatkan hati.